Kami siap mendengarkan anda..

Sabtu, 08 Juni 2013

Mengapa Harus Berbisnis Di Prudential?


“Berdasarkan data terakhir Asean Development Bank (ADB), orang miskin di Indonesia bertambah 2,7 juta orang. Angka pertambahan orang miskin di Indonesia melonjak tajam dalam tiga tahun terakhir ini….Sebagai perbandingan, data ADB menunjukkan tahun 2008 jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 40,4 juta orang. Sementara tahun 2010 jumlah orang miskin meningkat menjadi 43,1 juta orang atau naik 2,7 juta orang” (sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2011/10/27/16505/yang-kaya-makin-miskin/ )
Di negara berkembang seperti Indonesia, masih terdapat banyak potret kemiskinan di mana-mana, dan setiap tahunnya jumlah masyarakat miskin terus bertambah banyak.
Kita tahu bahwa negara tercinta ini adalah negara yang sangat kaya, dengan jumlah penduduk 230,000,000 jiwa per tahun 2011, sumber daya alam yang luar biasa banyak dan tersebar di mana-mana. Dengan kekuatan ini, negara Indonesia seharusnya menjadi negara terbesar dan terkuat di dunia. Masih dibutuhkan banyak pembenahan di sana sini di masa mendatang. Masyarakat dan pemerintah harus saling bahu-membahu agar bisa cepat menaikkan standar kesejahteraan rakyat Indonesia.


Sebenarnya kesulitan ekonomi bukan hanya dirasakan oleh lapisan masyarakat bawah melainkan juga masyarakat golongan menengah ke atas. Masyarakat golongan bawah bergulat dengan masalah kebutuhan hidup sehari-hari berupa kebutuhan untuk tersedianya makan minum dan tempat tinggal yang sangat tinggi apalagi di kota besar seperti Jakarta.
Seperti apa saja contoh masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat golongan menengah ke atas?


Budi bekerja dengan gaji Rp 3,5 Juta/bln. Gaji dipakai untuk biaya hidup sehari-hari, termasuk untuk bayar listrik, bayar kontrakan, bayar air, bayar uang sekolah anak ke 1 (4 thn), bayar biaya keperluan bayi (anak ke 2, usia 5 bln). Setiap bulan Budi kadang-kadang masih bisa menyimpan uang Rp 1 Juta untuk keperluan di masa depan.

Kita bantu Budi menghitung keperluan kuliah untuk anak pertama yg berusia 4thn dan rencana kuliah 14 tahun lagi.

Untuk rata-rata biaya kuliah S1 selama 4 tahun pada tahun 2011 memerlukan biaya Rp 150,000,000. Asumsi kenaikan 15% pa (pada kenyataannya, rata-rata inflasi pendidikan Indonesia adalah 19% pa). Ketika dihitung dengan rumus dana kuliah, Budi maka Budi harus menyiapkan total biaya sebesar Rp 1,061,356,000 untuk biaya kuliah S1 di tahun 2025 kelak.

Budi wajib menyisihkan uang di rekening pendidikan secara rutin selama 14 tahun dengan premi sekitar Rp 2 Juta/bln sejak hari ini juga. Ini belum termasuk biaya sekolah SD-SMP-SMU anak pertamanya.
Dengan gaji Rp 3,5 Juta/bln terlihat sepertinya Budi cukup sulit untuk menyisihkan Rp 2 Juta/bln karena gaji saat ini mash kurang. Walaupun Budi bisa menghidupi keluarganya tapi ada kemungkinan besar bahwa anak-anak Budi tidak akan bisa merasakan bangku kuliah kelak. Bagaimana dengan harapan indah untuk masa depan si anak ?



Menurut majalah SWA, ada 80% karyawan dan eksekutif yang akan menghadapi adanya bahaya miskin di hari tua ?
Bahaya yang dimaksud tersebut adalah bahaya ketika seseorang masuk Masa Pensiun !
Masa pensiun dikatakan sangat berbahaya karena masa pensiun adalah masa di mana setiap harinya adalah hari Day OFF. Masa berlibur panjang tanpa gaji atau pemasukan uang lagi tapi Anda masih tetap harus mengeluarkan uang setiap harinya.
Semua orang harus bisa bertahan hidup dengan sejumlah cadangan uang pensiun yang dikumpulkan ketika mereka masih bekerja dalam masa produktif.


Toni bekerja di suatu perusahaan besar sejak usia 30 tahun. Toni bekerja sampai usia 55 thn (total masa kerja 25 thn). Gaji Toni di usia 55 thn sekitar Rp 55,000,000/bln (asumsi kenaikan gaji 8% pa).
Ketika Toni pensiun, perusahaan membayarkan dana pensiun 25xRp55 Juta = Rp 1.375 Milliar
Jika dihitung dengan rumus dana pensiun (asumsi pengeluaran rumah tangga rutin 50% dari gaji, inflasi 15%pa), Toni seharusnya memiliki cadangan dana pensiun di usia 55 thn setidaknya minimum Rp 11,2 Milliar agar uang tersebut bisa digunakan dari usia 55 sampai uang habis di usia 75 tahun.
Diperkirakan Toni akan mengalami masalah ekonomi karena cadangan dana pensiunnya habis sebelum sampai usia 75 tahun !


Untuk gambaran besar, sebenarnya ada sejumlah masalah umum yang di hadapi belakangan ini :
  • Kelompok Karyawan / Eksekutif terancam ‘miskin’ di masa pensiun apabila mereka tidak menyiapkan tambahan cadangan dana pensiun ketika masih bisa menghasilkan di masa produktif. Kebanyakan orang mengatakan mereka tidak bisa menyisihkan uang lagi untuk dana pensiun karena terbatasnya income.
  • Kelompok masyarakat menengah ke bawah terancam untuk tidak bisa menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi karena besarnya biaya pendidikan saat ini dan tingginya inflasi pendidikan setiap tahun.
  • Kelompok masyarakat golongan bawah terancam tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan sehari-hari karena kenaikan pendapatan mereka ’sangat tertinggal’ dibandingkan kenaikan bahan pangan sehari-hari.
  • Banyak masalah pelik terjadi dalam keluarga. Banyak anak ‘broken home’ dan menjadi anak yang bermasalah. Penyebab dasar karena anak-anak tidak mendapatkan perhatian berkualitas atau quality time yang cukup dari para orang tua. Kendalanya adalah banyak orangtua yang terpaksa bangun-pergi pagi-pagi (ketika anak masih terlelap) dan pulang larut malam (ketika anak sudah tertidur), untuk pergi bekerja keras demi memenui kebutuhan hidup keluarga. Orangtua tidak bisa memberikan banyak waktu berkualitas bersama anak mereka. Waktu berkualitas tersebut sudah ‘dijual’ dan ditukarkan dengan uang kebutuhan hidup sehari-hari.
  • Para pebisnis konvensional banyak yang pusing menghadapi dilema bisnis. Banyak faktor, antara lain : banyaknya persaingan tidak sehat dari kompetitor sehingga omset penjualan semakin menurun, sedangkan para pebisnis harus tetap melunasi hutang-hutang bisnis mereka, harus mengasah otak setiap hari untuk mengantisipasi kemungkinan resiko bisnis yang bisa saja terjadi, serta habisnya waktu berkualitas untuk keluarga karena merasa sulit dan tidak bisa meninggalkan bisnisnya untuk dikelola secara penuh oleh orang lain.
  • Seorang pakar ekonomi memberikan pernyataan yang cukup ‘mengejutkan’. Melihat situasi sekarang ini, perkembangan perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014, setiap kepala keluarga yang sudah berkeluarga (istri dan min 1 anak) dan mereka hidup di kota besar seperti Jakarta, maka kepala rumah tangga harus memiliki pendapatan sebaiknya minimal Rp 40,000,000/bulan agar bisa hidup ‘LAYAK’. Kategori layak adalah mereka bisa terhindar dari masalah keuangan, dengan asumsi kepala keluarga bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari yang layak, menyekolahkan anak dari TK-Kuliah di sekolah yang berstandar baik, mampu melunasi cicilan rumah standar, dan dia sudah bisa mengalokasikan 20-30% dari penghasilannya untuk simpanan dana pensiun yang cukup di masa depan kelak.
Lalu solusi apa yang terbaik untuk menjawab masalah di atas?
Bagaimana caranya agar saya bisa memberikan waktu berkualitas kepada anak-anak dan pasangan Anda sekaligus bisa memenuhi kebutuhan hidup yang lebih layak ?
“Solusi terbaik adalah JALANKAN SEBUAH BISNIS yang sudah terbukti, aman & minim resiko, pasti cepat menghasilkan, bisa dijalankan oleh semua orang, pasti memberikan hasil lebih besar, sekaligus bisa menciptakan lebih banyak ekstra waktu berkualitas untuk anak dan pasangan Anda”

Peluang terbaik untuk Anda adalah Bisnis Bersama Prudential !
Karakter Bisnis dan sistem Bisnis Prudential telah terbukti membantu masyarakat di berbagai belahan dunia untuk menaikkan standard taraf hidup ke tingkat yang lebih tinggi dalam waktu relatif cepat !
Bisnis Prudential sudah terbukti luarbiasa, angka statistik telah menunjukkan sampai saat ini sudah tercipta lebih dari 750 orang miliarder di Indonesia !!

Beberapa orang pebisnis sudah memiliki income tetap di atas Rp 1,000,000,000 per bulan, dan sampai hari ini sudah banyak rekor usia yang terpecahkan oleh para pebisnis termuda berusia 20 tahunan yang sudah masuk golongan miliarder melalui bisnis Prudential.

Prudential sudah menyiapkan panduan formula bisnis berupa SISTEM BISNIS TERPADU !
Semua pebisnis baik partimer atau fulltimer akan memiliki peluang sukses yang sama, tidak peduli latar belakang Anda, ketika siap mengikuti & menjalankan POLA KERJA SISTEM BISNIS tersebut maka Anda pasti sukses !


:: Change Your Life Now ::
Sesuai motto “Change Your Life Now” Anda bisa menjadikan kehidupan Anda menjadi lebih baik melalui sistem bisnis dan karakteristik bisnis yang sudah terbukti membawa banyak orang memiliki hidup yang lebih baik.
Kunci utama para orang sukses di muka bumi adalah KEMAUAN. Di mana ada kemauan di situ sudah ada jalan.
Karena Sukses bukan milik orang pemalas, sukses adalah milik orang yang MAU & BERTINDAK MEMBAYAR HARGA !
Bisnis bersama Prudential adalah sebuah jalan kesuksesan yang masih terbuka lebar !

Jika Anda terlahir miskin, itu bukanlah salah Anda !, jika Anda mati miskin, itu adalah kesalahan Anda (Author : Bill Gates)
“Kesempatan tidak pernah datang kedua kalinya” (Author Unknown)

Untuk bergabung dgn Bisnis Prudential, silahkanklik disini...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Let's Join Us

Sudahkah anda rencanakan masa depan keluarga anda?

Sudahkah anda rencanakan masa depan keluarga anda?

Advertising

Advertising
Terapi Kesehatan, Kecantikan & Penyakit Kritis