Tingginya kebutuhan akan keahlian pengaturan keuangan sejak dini bagi
anak-anak seiring dengan semakin tingginya tingkat persaingan baik di
sekolah maupun di dunia kerja. Hal tersebut menuntut anak-anak Indonesia
agar semakin terampil dalam hal-hal mendasar seperti ilmu pengaturan
keuangan.
Berdasarkan hal tersebut, PT Prudential Life Assurance (Prudential
Indonesia) meluncurkan Cha-Ching Money – Smart Kids, suatu inisiatif
sosial yang di kemas dalam bentuk program edukasi finansial bagi anak.
Cha-Ching melalui medium animasi musikal, merupakan inisiatif pertama di
Indonesia yang mengajarkan pentingnya pengaturan keuangan bagi
anak-anak dengan memperkenalkan empat konsep utama, yaitu: memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend) dan menyumbangkan (donate).
Menurut William Kuan, Presiden Direktur Prudential Indonesia,
Prudential Indonesia mempunyai komitmen yang besar terhadap pengembangan
edukasi di Indonesia, khususnya bagi anak-anak.
“Kami melihat ada kebutuhan yang cukup besar bagi anak-anak di
Indonesia untuk memahami konsep pengaturan keuangan, karena hampir
seluruh dari anak-anak di Indonesia mempunyai uang jajan, namun sebagian
besar dari mereka hanya mengerti cara untuk berbelanja (spend). Melalui medium yang menarik bagi anak-anak, empat konsep utama yaitu memperoleh (earn), menyimpan (save), membelanjakan (spend) dan menyumbangkan (donate), kita ajarkan kepada mereka bahwa mereka punya “pilihan” atas uang yang mereka miliki,” papar William.
Menurut survey yang dilakukan oleh Prudential, masih ada ruang bagi
anak-anak untuk terus mengembangkan pengetahuannya dalam mengatur
keuangan, khususnya untuk lebih mengerti empat konsep
utama tersebut.
Mayoritas anak-anak di Indonesia mengetahui untuk
mendapatkan uang, mereka harus bekerja (Indonesia: 98 persen; Asia: 93
persen), walaupun 51 persen dari orang tua mengataan anak-anaknya selalu
menyisihkan uangnya untuk ditabung, hanya 17 persen dari anak-anak yang
menabungkan uang mereka. 73 persen orang tua mengatakan anak-anak
mereka selalu meminta uang jika mereka butuh dan 72 persen dari
anak-anak mengerti pentingnya untuk membantu sesama melalu donasi;
sementara 81 persen diantara anak-anak ini pernah melakukan
sumbangan/donasi. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar